Mata Kuliah :
PMM-A
LAPORAN
‘’Pemeriksaan
E.coli, Salmonella , Vibrio cholera ,dan Shigella Pada Makanan Dan Minuman”
DISUSUN
OLEH :
Nama : Bella Safira
Nim : (PO714221151009)
Kelas :D.IV / II.A
KEMENTRIAN
KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN
MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2017
A.
Dasar
Teori
a.
E.Coli
Bakteri Escherichia coli (E.coli) adalah
bakteri yang biasanya hidup di dalam usus manusia dan hewan. Walau kebanyakan
jenis E.coli hanya menyebabkan diare ringan, beberapa jenis tertentu seperti
E.coli O157:H7 dapat menyebabkan infeksi usus serius yang mengakibatkan diare,
sakit perut, dan demam.
Infeksi bakteri E.coli adalah infeksi
yang dapat terjadi akibat air atau makanan yang terkontaminasi, terutama
sayuran mentah dan daging yang tidak matang. Orang dewasa yang sehat biasanya
pulih dari infeksi bakteri E.coli O157:H7 dalam seminggu, namun anak-anak dan
lansia, orang dengan sistem imun yang lemah, serta wanita hamil, memiliki
risiko yang lebih tinggi dalam mengalami gagal ginjal yang mengancam nyawa,
atau dikenal sebagai hemolytic uremic syndrome.
b.
Salmonella
Salmonella
adalah penyebab utama dari penyakit yang
disebarkan melalui makanan (foodborne diseases).Pada umumnya, serotipe
Salmonella menyebabkan penyakit pada organ pencernaan. Penyakit yang disebabkan
oleh Salmonella disebut salmonellosis.
Ciri-ciri
orang yang mengalami salmonellosis
adalah diare, keram perut, dan demam dalam waktu
8-72 jam setelah memakan makanan yang terkontaminasi oleh Salmonella. Gejala
lainnya adalah demam, sakit kepala, mual
dan muntah-muntah.Tiga
serotipe utama dari jenis S. enterica adalah S. typhi, S.
typhimurium, dan S. enteritidis. S. typhi menyebabkan penyakit demam
tifus (Typhoid fever), karena invasi bakteri ke dalam
pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh keracunan
makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan
kematian.
S. typhi memiliki keunikan hanya
menyerang manusia, dan tidak ada inang lain. Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal
kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya serta orang lanjut usia. Hal
ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun.] Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan
mencuci tangan dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.
c.
Vibrio
Cholera
Vibrio cholerae merupakan bakteri gram negatif, berbentuk basil (batang) dan
bersifat motil (dapat bergerak), memiliki struktur antogenik dari antigen
flagelar H dan antigen somatik O, gamma-proteobacteria, mesofilik dan kemoorganotrof, berhabitat
alami di lingkungan akuatik dan umumnya berasosiasi dengan eukariot.
Spesies Vibrio
kerap dikaitkan dengan sifat patogenisitasnya pada manusia, terutama V. cholerae
penyebab penyakit kolera
di negara berkembang yang memiliki keterbatasan akan air bersih dan memiliki sanitasi
yang buruk.V. cholerae ditemukan pertama kali oleh ahli anatomi dari
Italia bernama Filippo Pacini pada tahun
1854.. Namun, penemuan awal ini baru dikenal luas setelah Robert Koch,
yang mempelajari penyakit kolera di Mesir, pada tahun 1883 berhasil membuktikan bahwa
bakteri tersebut adalah penyebab kolera.
d.
Shigella
Shigella adalah genus dari Gram-negatif,
non-motil, bakteri
endospor berbentuk-tongkat
yang berhubungan dekat dengan Escherichia
coli dan Salmonella. Shigella merupakan penyebab dari penyakit shigellosis pada manusia,
selain itu, Shigella juga menyebabkan penyakit pada primata
lainnya, tetapi tidak pada mamalia lainnya.
B.
Hasil
Sampel
:
-Makanan
: Empek Empek
-Minuman
:Jasjus
Lokasi
Pengambilan Sampel
-Makanan
: Jl.Singa
-Minuman
: Jl.Singa
Waktu
Pengambilan sampel
-Makanan
:
Tgl
:15/5/2017
Jam:
10:00 WITA
-Minuman
Tgl:15/5/2017
Jam:10:00
WITA
Tujuan
Pengambilan Sampel : Untuk Pemeriksaan E.Coli , salmonella,Vibrio Cholera dan
Shigella pada makanan dan minuman.
a. E.Coli
Makanan
= Negatif E.coli
Minuman
= Positif E.Coli
b. Salmonella
Makanan
= Negatif Salmonella
Minuman
= Negatif Salmonella
c. Vibrio Cholera
Makanan
= Negatif Vibrio Cholera
Minuman
= Negatif Vibrio Cholera
d. Shigella
Makanan
= Negatif Shigella
Minuman
= Negatif Shigella
C. Analisa Hasil
C. Analisa Hasil
a.
E.Coli
Dari hasil
yang diperoleh , tidak ditemukan E.coli pada sampel makanan , sedangkan pada
sampel minuman ditemukan E.coli , mengapa demikian ? karena kotaminasi E.coli
pada makanan biasanya berasal dari air yang digunakan , sedangkan pada sampel
makanan kurang mengandung air , dan pada sampel minuman positif mengandung
E.coli pada tes perkiraan dan tes penegasan , mengapa demikian ?karena E.coli
adalah indicator penyakit pada air ,jika air mengandung E.coli berarti air
tersebut tidak layak untuk dikonsumsi .
Berdasarkan PERMENKES 492 tahun 2010 tentang
air minum batas E.coli pada air minum adalah 0 koloni , jadi air tersebut tidak
memenuhi syarat , mengapa sampai mengandung E.coli ? karena tingkat hygine
tempat dan personal hygine pedagang yang kurang , tempatnya dipinggir jalan dan
kotak langsung dengan tanah membuat tingkat pencemaran jadi memungkinkan.
b.
Salmonella
Dari hasil
yang diperoleh salmonella pada sampel makanan dan minuman tidak ditemukan , pada
tes pertama menggunakan media ss agar , salmonella terdeteksi , dan tahap tes
berikutnya menggunakan media gula gula , hasilnya negative salmonella , mengapa
demikian ? karena salmonella dapat berkembang pada suhu lembab dan panas , pada
sampel minuman tidak terdapat ciri cirri lembab dan panas , dan pada sampel
makanan juga negative salmonella ,karena salmonella dapat mati jika dilakukan
pemanasan pada suhu 65.6 oC , salmonella dapat hidup pada suhu 6.7oC -45oC ,
dan berhenti berkembang biak pada suhu 5oC . Dan pada sampel makanan dilakukan
pemanasan > 65.6oC .Hal tersebut menyebankan Salmonella tidak ditemukan pada
sampel makanan.
c.
Vibrio
Cholera
Dari hasil
yang ditemukan Vibrio cholera tidak ditemukan pada sampel ,mengapa demikian ?
larena Vibrio cholera memiliki suhu pertumbuhan optimum 35oC , suhu maksimum
42oC-44oC , suhu minimum 10oC-13oC , sedangkan pada sampel dilakukan pemansan
> 42oC -44oC , pada sampel minuman tidak ditemukan Vibrio cholera karena
sampel digunakan adalah air yang dimasak terlebih dahulu dengan suhu >42oC
-44oC ,dan pada sampel makanan adalah empek empek yang golongannya bukan
makanan laut , sedangkan Virio cholera lebih sering terdapat pada makanan laut
.
d.
Shigella
Dari hasil
yang ditemukan tidak terdeteksi Shigella pada sampel makanan dan minuman ,
mengapa demikian ? karena makanan dan minuman dapat tercemar Shigella dari
feses (kotoran ) , jika orang terinfeksi todak mencuci tangan mereka setelah
dari toilet , bakteri akan menyebar pada saat mereka menyentuh benda dan
permukaan yang akan disentuh oleh orang lain , atau menyentuh / mengolah maknan
yang akan dimakan oleh orang lain.
Sedangkan pada
sampel makanan cara pengolahannya kami tidak melihat secara langsung tapi pada
saat mengambil sampel , pedagang tidak menyentuh langsung pada saat mengolah
melainkan menggunakan alat , dan pada sampel minuman juga kami tidak melihat
secara langsung pengolahan air nya tapi pada saat mengambil sampel , alat yang
pedang gunakan kelihatan bersih.
D.
Kesimpulan
a.
E.coli
Terdapat
E.Coli pada sampel minuman , alat yang digunakan untuk mengidentifikasi yaitu
tabung reaksi , dan menggunakan media SSL pada tes perkiraan , dan media EC
Medium pada tes penegasan , dan media EMB agar pada tes lengkap.
b.
Salmonella
Tidak terdeteksi
Salmonella pada sampel , alat yang digunakan yaitu Petridis dengan metode tuang
, tabung reaksi dengan media gula gula dan TSIA pada tahap kedua.
c.
Vibrio
Cholera
Tidak
terdeteksi Vibrio cholera , alat yang digunakan adalah tabung reaksi dan media
pepton alkalis .
d.
Shigella
Tidak terdeteksi Shigella ,
alat yang digunakan yaitu Petridis dengan media ss agar , EMB agar , Endo agar
dan TSIA.
F.
Daftar
Pustaka
Anonim. https://hellosehat.com/penyakit/infeksi-bakteri-e-coli/,diakses
pada 15 Juni 2017
Anonim.https://id.wikipedia.org/wiki/Salmonella,diakses
pada 15 Juni 2017
Anonim.https://id.wikipedia.org/wiki/Vibrio_cholerae,diakses
pada 15 Juni 2017
Anonim .https://id.wikipedia.org/wiki/Shigella,diakses
pada 15 Juni 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar