Senin, 03 April 2017

Pemeriksaan Logam Berat Pb dan As pada sampel makanan (kesling keren)

Mata Kuliah    : Penyehatan Makanan Minuman-A (PMM-A)
Dosen              : Khiki Purnawati Kasim , S.ST., M.Kes

Laporan
’Kontaminasi Logam Berat Pada Makanan Timbal (Pb) dan Arsen (As)’’

DISUSUN OLEH         :
BELLA SAFIRA
PO.71.4.221.15.1.009
 TINGKAT : II/D.IV

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2017

 DAFTAR ISI


DAFTAR ISI ................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang......................................................................................... 1
B.     Tujuan....................................................................................................... 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Logam Berat........................................................................... 3
B.     Pengertian Timbal..................................................................................... 3
C.     Pengertian Arsen...................................................................................... 3

BAB III METODE PRAKTIKUM
A.    Lokasi....................................................................................................... 4
B.     Waktu....................................................................................................... 4
C.     Alat Bahan dan Cara kerja....................................................................... 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil......................................................................................................... 6
B.     Pembahasan.............................................................................................. 6

BAB V KESIMPULAN
A.    Kesimpulan............................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA


 BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Makanan adalah semua subtansi yang dibutuhkan oleh tubuh , kecuali air dan
Subtansi yang dipergunakan untuk pengobatan (WHO) . Makhluk hidup pasti membutuhkan makanan untuk keberlangsungan hidupnya , tanpa makanan makhluk hidup akan kekurangan energy dan sulit mengerjakan aktifitas sehari hari , makanan juga dapat membantu pertumbuhan otak dan badan.
            Logam berat adalah unsur logam yang mempunyai massa jenis lebih besar dari 5 g/cm3, antara lain Cd, Hg, Pb, Zn, dan Ni.Logam berat Cd, Hg, dan Pb dinamakan sebagai logam non esensial dan pada tingkat tertentu menjadi logam beracun bagi makhluk hidup (Subowo dkk, 1999).
            Timbal merupakan logam berat yang paling banyak ditemukan di alam, baik pada proses alami seperti kerusakan karena hujan dan angin, proses penuaan dangunung berapi (Budiharjo,1990).
            Penurunan pH air menyebabkan daya racun logam berat semakin besar,kesadahan tinggi dapat mengurangi toksisitas logam berat karena akanmembentuk senyawa kompleks yang mengendap pada dasar perairan (Bryan,1976).
Selain dari timbal , arsen juga adalah logam berat yang sangat berbahaya , arsen (As) adalah salah satu logam toksik yang sering diklasifikasikan sebagai logam ,tetapi lebih bersifat nonlogam , tidak seperti logam lain yang membentuk kation , arsen (As) didalam berbentuk anion , seperti H2AsO4 (Ismunandar 2004).
                        Pencemaran yang ditimbulkan akibat dampak dari logam berat ini juga berimbas pada makanan, tidak sedikit makanan atau bahan pangan yang tercemarlogam berat. Misalnya ikan di laut yang mengandung Pb, dan As, hal ini bisa terjadi karena perairan tempat ikan itu hidup merupakan tempat buanganlimbah dari industri yang menghasilkan limbah Pb dan As. Ketika ikan yangtercemar ini dikonsumsi oleh manusia, maka akan memberikan dampak yang buruk bagi kesehatanya.
            Logam yang terlarut di dalam air sangat berbahaya bagi kehidupan organismedidalamnya. Hal ini disebabkan karena logam berat bersifat bioakumulatif yaitulogam berat terkumpul dan meningkat kadarnya dalam jaringan tubuh organismehidup walaupun kadar logam berat perairan rendah tetapi dapat diabsorbsi olehtubuh organisme perairan (Loedin,1985).

B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Untuk mengetahui kandungan logam berat yang ada pada makanan yang sering dikonsumsi
2.      Tujuan Khusus
·         Untuk mengetahui kandungan logam berat yang ada pada makanan yang sering dikonsumsi
·         Untuk mempraktekkan uji logam berat pada makanan
·         Agar lebih mengetahui makanan yang tidak tercemar logam berat dan layak dikonsumsi


  
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.     Logam Berat
            Logam berat adalah elemen kimiawi metalik dan metaloida, memiliki bobot atom dan bobot jenis yang tinggi dan bersifat racun bagi mahluk hidup (BSN, 2009).
Logam berat Hg, Pb, Cd, Cu dan Zn banyak digunakan dalam kegiatan perindustrian seperti pabrik tekstil, cat, farmasi dan kimia, pestisida, deterjen, percetakan, alat-alat berat, penyamakan kulit dan lainnya.
B.  Timbal (Pb)
            Timbal (Pb) adalah logam yang mendapat perhatian khusus karena sifatnya yang toksik (beracun) terhadap manusia. Timbal (Pb) dapat masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan, minuman, udara, air, serta debu yang tercemar Pb.
Timbal merupakan logam yang sangat beracun terutama pada anak-anak. Secaraalami ditemukan pada tanah. Timbal tidak berbau dan tidak berasa. Timbal dapat bereaksidengan senyawa lain membentuk senyawa organik seperti timbal oksida (PbO), timbalklorida (Pb Cl2) dll. Timbal dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi dan ingesti.Konsumsi timbal dalam jumlah banyak secara langsung menyebabkan kerusakan jaringanmukosal, jaringan darah (hematopoietik) dan timbal juga dapat merusak syaraf.
C.     Arsen (As)
            Arsen (As) merupakan logam anorganik berwarna abu-abu, dengan  kelarutan dalam airsangat rendah. Unsur ini berekasi dengan halogen, asam pengoksidasi pekat dan alkali panas. 
Persenyawaan arsen dengan oksigen, klorin dan sulfur disebut arsen anorganik,sedangkan persenyawaan arsen dengan carbon dan hidrogen disebut arsen organik.Senyawa arsen digunakan dalam insektisida dan sebagai bahan pendadahan dalam semikonduktor (Badan Standarisasi nasional, 2009).
                        Arsen berbentuk serbuk atau pelet, berwarna abu-abu metalik, tidak berbau, beratmolekul: 74,92 g/mol; titik didih: tidak tersedia; titik lebur: 817°C; titik sublimasi: 615ºC.Kerapatan= 5,7 g/cm3.
Tidak larut dalam air. Rumus molekul: As. Nilai ambang batasuntuk penelanan sejumlah 100-300 mg arsenik trivalent dapat berakibat fatal.Batas terendah toksisitas pada manusia adalah 0,05 mg/kg, dimana dosis ini dihubungkandengan kejadian Distress saluran cerna pada individu. ACGIH: A1 diklasifikasikansebagai karsinogen pada manusia. Efek yang ditimbulkan apabila terpapar ke dalamtubuh yaitu iritasi saluran pernafasan, berupa batuk, nyeri tenggorok, nafas dangkal,tubuh lemah, gejala lainnya serupa dengan efek klinis keracunan akut melalui penelanan.(BPOM RI, 2010).



BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.     Lokasi
1.      Lokasi Pengambilan Sampel
Pada praktikum pemeriksaan logam berat Pb dan As pada makanan , pengambilan sampel udang dan pukis diambil dipasar tradisional Panampu , pemeriksaan  logam berat Pb menggunakan sampel pukis yang dibeli dipasar panampu , dan pemeriksaan logam berat As menggunakan sampel udang yang dibeli dipasar panampu.
2.      Lokasi Praktikum
Untuk praktikum pemeriksaan logam berat Pb dan As pada makanan ini dilakukan dilaboratorium Bio-Kimia kampus kesehatan lingkungan poltekkes Makassar.
B.     Waktu
1.      Waktu Pengambilan Sampel
Sampel Udang diambil pada 02 April 2017 pada pukul 18:30 WITA
Sampel Pukis diambil pada 03 April 2017 pada pukul 06:30 WITA
2.      Waktu Praktikum
Untuk Praktikum pemeriksaan logam berat Pb dan As pada makanan ini dilakukan pada 04 April 2017 .
C.     Alat Bahan Dan cara kerja
1.      Arsen (As)
Metode yang digunakan yaitu metode coulorimetri yaitu metode dengan perbandingan warna .

Alat
·         Gelas ukur
·         Erlenmeyer
·         Arsenic Test :kertas arsenic test , Botol sampel arsenic test
·         Timbangan digital
·         Gelas ukur 5ml
·         Mortar dan pastel
Bahan
·         Sampel Udang
·         Aquadest
·         Arsenic Test : Reagen Arsen 1 dan 2
Cara Kerja
·         Timbang sampel udang sebanyak 10 gr
·         Haluskan udang menggunakan mortar dan pastel , gerus halus dan barikan sedikit aquadest (50 ml)
·         Setelah halus , ukur sampel udang dengan gelas ukur sebanyak 5 ml
·         Kemudian pindahkan sampel udang ke botol arsenic test
·         Tambahkan reagen 1 dan reagen 2 pada sampel udang yang berada pada botol sampel arsenic test
·         Tunggu sampai 20 menit dan baca hasilnya pada kertas arsenic test
2.      Timbal (Pb)
Metode yang digunakan yaitu spektrofotometri yaitu suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan mengguankan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detector Fototube.
Alat
·         Gelas ukur
·         Erlenmeyer
·         Timbangan digital
·         Spectroquant nova 60
·         Gelas ukur 5 ml
·         Mortar dan pastel
Bahan
·         Kue Pukis
·         Aquadest
·         Reagen Pb
Cara Kerja
·         Timbang pukis sebanyak 10 gr
·         Kemudian haluskan sampel dengan menggunakan mortar dan pastel dan gerus sampai halus , tambahkan aquadest ( 50 ml)sedikit demi sedikit .
·         Setelah halus ukur sampel pukis menggunakan gelas ukur sebanyak 5 ml
·         Kemudian pindahkan sampel pukis kedalam botol sampel Pb
·         Kemudian berikan reagen Pb sebanyak 3 tetes pada sampel pukis yang berada dalam botol sampel Pb
·         Setelah itu masukkan sampel ke dalam Spectroquant nova 60
·         Baca hasil





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.     Hasil
1.      Arsen (As)
Hasil pemeriksaan sampel udang yang dibeli dipasar tradisional panampu positif mengandung arsen dengan jumlah 0,02 mg/l
2.      Timbal (Pb)
Hasil pemeriksaan sampel pukis yang dibeli dipasar tradisional panampu positif mengandung timbal dengan jumlah 1,476 mg/l x 5(pengenceran)=7,38 mg/l
B.     Pembahasan
1.      Arsen (As)
Pada praktikum pemeriksaan arsen pada sampel makanan yaitu udang  yang dibeli disebuah pasar tradisional menghasilkan bahwa sampel tersebut  positif mengandung arsen. Hal ini ditunjukan pada hasil Arsenic test yang warnanya berubah dari putih menjadi kekuningan .Kadar arsen sebesar 0,02 mg/L.
Berdasarkan SNI 7387:2009 tentang Batas Maksimum CemaranLogam Berat dalam Pangan menyatakan bahwa kadar maksimum arsen dalam Ikandan produk perikanan termasuk moluska, krustase dan ekinodermata serta amfibi danreptil sebesar 1mg/kg (mg/kg = mg/L). Apabila dibandingkan dengan peraturan tersebut, maka kandungan arsen dalam uji rekayasa arsen pada sampel udang tidak melebihi kadar maksimum yang telah ditetapkan, sehingga tergolong aman.Meskipun kuantitas arsen pada udang tersebut sedikit, apabila dikonsumsi secara terus-menerus akan mengakibatkan racun berakumulasi didalam tubuh dan akan mengakibatkan dampak kesehatan bagi konsumennya.
2.    Timbal (Pb)
Pada praktikum pemeriksaan timbal pada sampel makanan yaitu pukis yang dibeli disebuah pasar tradisional menghasilkan bahwa sampel tersebut positif mengandung timbal . Hal ini ditunjukkan pada hasil pemeriksaan menggunakan Spectroquant nova 60, kadar timbal sebesar 7,38 mg/L.
Berdasarkan SNI 7387:2009 jumlah kadar timbal yang ditentukan yaitu 1,0 mg/kg , jadi sampel pukis tersebut tidak layak untuk dikonsumsi karena telah melebihi standar kadar timbal, dan , apabila dikonsumsi secara terus-menerus akan mengakibatkan racun berakumulasi didalam tubuh dan akan mengakibatkan dampak kesehatan bagi konsumennya.



BAB V
KESIMPULAN
Pemeriksaan logam berat Pb dan As pada makanan sangat berguna untuk mengetahui kandungan timbal dan arsen pada makanan yang sering dikonsumsi , berdasarkan pemeriksaan logam berat dan arsen pada sampel makanan yang didapatkan dari pasar tradisonal menunjukkan bahwa sampel udang menunjukkan mengandung arsen dengan jumlah 0,02 mg/L dan tidak melebihi standar berdasarkan SNI 7387:2009 , dan sampel pukis menunjukkan mengandung arsen dengan jumlah 7,38 mg/L dan telah melebihi batas standar berdasarkan SNI 7387:2009.




DAFTAR PUSTAKA

12 komentar:

  1. Hai bella, kita sekelompok kan ? Selain timbal dan arsen, apa kah logam berat yg lain juga dpt mencemari makanan yg lain lalu melalui apa saja pencemar tersebut hingga sampai pada makanan ?
    Arigato

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba Yoss, Selain Pb dan As ,apakah masih ada logam berat yg dpt mncemari lingkungan? jawabannya, tentu saja ada, masih banyak malahan, contohnya itu seperti Hg , Hgadalah salah satu trace element  yang mempunyai sifat cair pada temperatur ruang dengan spesifik gravity dan daya hantar listrik yang tinggi. Diantara berbagai macam logam berat, merkuri digolongkan sebagai pencemar paling berbahaya.Terdapatnya merkuri di lingkungan perairan disebabkan kegiatan perindustrian dan kegiatan alam.

      Hapus
  2. Makasih, referensinya sangat membantu

    BalasHapus
  3. Mau bertanya kak, apa faktor yang membuat Arsen ada pada makanan ?

    BalasHapus
  4. Mau bertanya kak, apa faktor yang membuat Arsen ada pada makanan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan saja dek , jdi pertanyaannya faktor yg mempengaruhi munculnya As pd makanan ? jawaban saya yaitu mungkin karena faktor lingkungan atau tingkat hygine yg rendah karena As itu tidak rusak oleh lingkungan, hanya berpindah menuju air atau tanah yang dibawa oleh debu, hujan, atau awan. Beberapa senyawa Arsen (As) tidak bisa larut di perairan dan akhirnya akan mengendap di sedimen. terima kasih pertanyaannya ^^

      Hapus
  5. Assalamualaikum Bella, Alhamdulillah laporannya sudah bagus pada analisa hasilnya mungkin bias dijelaskan penyebab sampel mengandung logam berat. Selain itu, saya ingin bertanya dampak seperti apa yang akan disebabkan As & Pb yang terakumulasi dalam tubuh ?
    syukron :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikum salam ^^ , terima kasih sarannya , pertanyaannya apa dampak jika As dan Pb terakumulasi dalam tubuh ? ^^ jawabannya yaitu , jika As terakumulasi dalam tubuh akan menimbulkan dampak penyakit seperti penyakit gangguan kesehatan kronis, terutama kanker. Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat , Pb jika demikian akan menimbulkan dampak penyakit dan kerusakan kerusakan organ seperti ungsi kognitif, kemampuan belajar, memendekkan tinggi badan, penurunan fungsi pendengaran, mempengaruhi perilaku dan intelejensia, merusak fungsi organ tubuh, seperti ginjal, sistem syaraf, dan reproduksi, meningkatkan tekanan darah dan mempengaruhi perkembangan otak. Dapat pula menimbulkan anemia dan bagi wanita hamil yang terpajan timbal akan mengenai anak yang disusuinya dan terakumulasi dalam ASI. terima kasih pertanyaannya

      Hapus
  6. Setuju dengan pertanyaan Mukrim....Faktor lingkungan yang memungkinkan keberadaan logam Pb dan arsen pada sampel makanan yang diperiksa,secara spesifik menurut pengamatan kamu dilapangan apa saja??
    Dalam pembahasan tertulis" maka kandungan arsen dalam uji rekayasa arsen pada sampel udang tidak melebihi kadar maksimum yang telah ditetapkan".......praktikum yg dilakukan bukanlah uji rekayasa arsen pada sampel makanan,tetapi pemeriksaan kadar arsen pada sampel udang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut pengamatan saya faktor yang mempengaruhi adanya AS dan Pb pada sampel karena lokasinya yang terlalu dekat dengan jalanan tempat kendaraan berlalu lalang dan aktiditas manusia yang menyebabkan As dan Pb mengendap pada makanan yang dijual dipinggir jalan karena As dan Pb itu tidak rusak oleh lingkungan, hanya berpindah menuju air atau tanah yang dibawa oleh debu, hujan, atau awan. Beberapa senyawa Arsen (As) timbal (Pb) tidak bisa larut di perairan dan akhirnya akan mengendap di sedimen.

      Hapus