Mata Kuliah :
Penyehatan Makanan Minuman-A (PMM-A)
‘’Kontaminasi
Logam Berat Pada Makanan Timbal (Pb) dan Arsen (As)’’
BELLA SAFIRA
PO.71.4.221.15.1.009
TINGKAT :
II/D.IV
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN
MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2017
DAFTAR ISI ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Tujuan....................................................................................................... 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Logam Berat........................................................................... 3
B. Pengertian Timbal..................................................................................... 3
C. Pengertian Arsen...................................................................................... 3
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Lokasi....................................................................................................... 4
B. Waktu....................................................................................................... 4
C. Alat Bahan dan Cara kerja....................................................................... 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil......................................................................................................... 6
B. Pembahasan.............................................................................................. 6
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan............................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Makanan adalah
semua subtansi yang dibutuhkan oleh tubuh , kecuali air dan
Subtansi yang dipergunakan untuk
pengobatan (WHO) . Makhluk hidup pasti membutuhkan makanan untuk
keberlangsungan hidupnya , tanpa makanan makhluk hidup akan kekurangan energy
dan sulit mengerjakan aktifitas sehari hari , makanan juga dapat membantu
pertumbuhan otak dan badan.
Logam berat adalah unsur logam yang mempunyai
massa jenis lebih besar dari 5 g/cm3, antara lain Cd, Hg, Pb, Zn, dan Ni.Logam berat Cd, Hg, dan Pb dinamakan sebagai logam non esensial
dan pada tingkat tertentu menjadi logam beracun bagi makhluk hidup (Subowo
dkk, 1999).
Timbal
merupakan logam berat yang paling banyak ditemukan di alam, baik pada
proses alami seperti kerusakan karena hujan dan angin, proses penuaan dangunung
berapi (Budiharjo,1990).
Penurunan pH air menyebabkan daya racun logam berat semakin
besar,kesadahan tinggi dapat mengurangi toksisitas logam berat karena
akanmembentuk senyawa kompleks yang mengendap pada dasar perairan (Bryan,1976).
Selain dari timbal ,
arsen juga adalah logam berat yang sangat berbahaya , arsen (As) adalah salah
satu logam toksik yang sering diklasifikasikan sebagai logam ,tetapi lebih
bersifat nonlogam , tidak seperti logam lain yang membentuk kation , arsen (As)
didalam berbentuk anion , seperti H2AsO4 (Ismunandar 2004).
Pencemaran yang ditimbulkan akibat dampak
dari logam berat ini juga berimbas pada makanan, tidak sedikit
makanan atau bahan pangan yang tercemarlogam berat. Misalnya ikan di
laut yang mengandung Pb, dan As, hal
ini bisa terjadi karena perairan tempat ikan itu hidup merupakan tempat buanganlimbah
dari industri yang menghasilkan limbah Pb dan As. Ketika ikan yangtercemar ini
dikonsumsi oleh manusia, maka akan memberikan dampak yang buruk bagi
kesehatanya.
Logam yang
terlarut di dalam air sangat berbahaya bagi kehidupan organismedidalamnya. Hal
ini disebabkan karena logam berat bersifat bioakumulatif yaitulogam berat
terkumpul dan meningkat kadarnya dalam jaringan tubuh organismehidup walaupun
kadar logam berat perairan rendah tetapi dapat diabsorbsi olehtubuh organisme
perairan (Loedin,1985).
B.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui kandungan logam berat yang ada pada makanan
yang sering dikonsumsi
2.
Tujuan Khusus
·
Untuk mengetahui kandungan logam
berat yang ada pada makanan yang sering dikonsumsi
·
Untuk mempraktekkan uji logam berat
pada makanan
·
Agar lebih mengetahui makanan yang
tidak tercemar logam berat dan layak dikonsumsi
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Logam Berat
Logam berat adalah elemen kimiawi metalik
dan metaloida, memiliki bobot atom dan bobot jenis yang tinggi dan
bersifat racun bagi mahluk hidup (BSN, 2009).
Logam berat Hg, Pb, Cd, Cu dan Zn banyak
digunakan dalam kegiatan perindustrian seperti pabrik tekstil, cat, farmasi dan
kimia, pestisida, deterjen, percetakan, alat-alat berat, penyamakan kulit dan
lainnya.
B. Timbal (Pb)
Timbal (Pb)
adalah logam yang mendapat perhatian khusus karena sifatnya yang toksik
(beracun) terhadap manusia. Timbal (Pb) dapat masuk ke dalam tubuh
melalui konsumsi makanan, minuman, udara, air, serta debu yang tercemar Pb.
Timbal merupakan logam
yang sangat beracun terutama pada anak-anak. Secaraalami ditemukan pada tanah.
Timbal tidak berbau dan tidak berasa. Timbal dapat bereaksidengan senyawa lain
membentuk senyawa organik seperti timbal oksida (PbO), timbalklorida (Pb Cl2)
dll. Timbal dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi dan ingesti.Konsumsi
timbal dalam jumlah banyak secara langsung menyebabkan kerusakan
jaringanmukosal, jaringan darah (hematopoietik) dan timbal juga
dapat merusak syaraf.
C.
Arsen (As)
Arsen
(As) merupakan logam anorganik berwarna abu-abu, dengan kelarutan dalam airsangat rendah. Unsur ini
berekasi dengan halogen, asam pengoksidasi pekat dan alkali panas.
Persenyawaan arsen dengan oksigen, klorin dan sulfur disebut arsen anorganik,sedangkan persenyawaan arsen dengan carbon dan
hidrogen disebut arsen organik.Senyawa arsen digunakan dalam insektisida dan
sebagai bahan pendadahan dalam semikonduktor (Badan Standarisasi nasional,
2009).
Arsen
berbentuk serbuk atau pelet, berwarna abu-abu metalik, tidak berbau,
beratmolekul: 74,92 g/mol; titik didih: tidak tersedia; titik lebur: 817°C;
titik sublimasi: 615ºC.Kerapatan= 5,7 g/cm3.
Tidak larut dalam air. Rumus
molekul: As. Nilai ambang batasuntuk
penelanan sejumlah 100-300 mg arsenik trivalent dapat berakibat fatal.Batas terendah toksisitas pada manusia adalah 0,05 mg/kg, dimana
dosis ini dihubungkandengan kejadian Distress saluran cerna pada individu. ACGIH: A1 diklasifikasikansebagai
karsinogen pada manusia. Efek yang ditimbulkan apabila terpapar ke dalamtubuh
yaitu iritasi saluran pernafasan, berupa batuk, nyeri tenggorok, nafas
dangkal,tubuh lemah, gejala lainnya serupa dengan efek klinis keracunan akut
melalui penelanan.(BPOM RI, 2010).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Lokasi
1.
Lokasi Pengambilan Sampel
Pada praktikum pemeriksaan logam
berat Pb dan As pada makanan , pengambilan sampel udang dan pukis diambil
dipasar tradisional Panampu , pemeriksaan
logam berat Pb menggunakan sampel pukis yang dibeli dipasar panampu ,
dan pemeriksaan logam berat As menggunakan sampel udang yang dibeli dipasar
panampu.
2.
Lokasi Praktikum
Untuk praktikum pemeriksaan logam
berat Pb dan As pada makanan ini dilakukan dilaboratorium Bio-Kimia kampus
kesehatan lingkungan poltekkes Makassar.
B.
Waktu
1.
Waktu Pengambilan Sampel
Sampel Udang diambil pada 02 April
2017 pada pukul 18:30 WITA
Sampel Pukis diambil pada 03 April
2017 pada pukul 06:30 WITA
2.
Waktu Praktikum
Untuk Praktikum pemeriksaan logam
berat Pb dan As pada makanan ini dilakukan pada 04 April 2017 .
C.
Alat Bahan Dan cara kerja
1.
Arsen (As)
Metode yang digunakan yaitu metode
coulorimetri yaitu metode dengan perbandingan warna .
Alat
·
Gelas ukur
·
Erlenmeyer
·
Arsenic Test :kertas arsenic test ,
Botol sampel arsenic test
·
Timbangan digital
·
Gelas ukur 5ml
·
Mortar dan pastel
Bahan
·
Sampel Udang
·
Aquadest
·
Arsenic Test : Reagen Arsen 1 dan 2
Cara Kerja
·
Timbang sampel udang sebanyak 10 gr
·
Haluskan udang menggunakan mortar
dan pastel , gerus halus dan barikan sedikit aquadest (50 ml)
·
Setelah halus , ukur sampel udang dengan
gelas ukur sebanyak 5 ml
·
Kemudian pindahkan sampel udang ke
botol arsenic test
·
Tambahkan reagen 1 dan reagen 2 pada
sampel udang yang berada pada botol sampel arsenic test
·
Tunggu sampai 20 menit dan baca
hasilnya pada kertas arsenic test
2.
Timbal (Pb)
Metode yang digunakan yaitu
spektrofotometri yaitu suatu metode analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombang spesifik dengan mengguankan monokromator prisma atau kisi
difraksi dengan detector Fototube.
Alat
·
Gelas ukur
·
Erlenmeyer
·
Timbangan digital
·
Spectroquant nova 60
·
Gelas ukur 5 ml
·
Mortar dan pastel
Bahan
·
Kue Pukis
·
Aquadest
·
Reagen Pb
Cara Kerja
·
Timbang pukis sebanyak 10 gr
·
Kemudian haluskan sampel dengan
menggunakan mortar dan pastel dan gerus sampai halus , tambahkan aquadest ( 50
ml)sedikit demi sedikit .
·
Setelah halus ukur sampel pukis
menggunakan gelas ukur sebanyak 5 ml
·
Kemudian pindahkan sampel pukis
kedalam botol sampel Pb
·
Kemudian berikan reagen Pb sebanyak
3 tetes pada sampel pukis yang berada dalam botol sampel Pb
·
Setelah itu masukkan sampel ke dalam
Spectroquant nova 60
·
Baca hasil
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
1.
Arsen (As)
Hasil pemeriksaan sampel udang yang
dibeli dipasar tradisional panampu positif mengandung arsen dengan jumlah 0,02
mg/l
2.
Timbal (Pb)
Hasil pemeriksaan sampel pukis yang
dibeli dipasar tradisional panampu positif mengandung timbal dengan jumlah
1,476 mg/l x 5(pengenceran)=7,38 mg/l
B.
Pembahasan
1.
Arsen (As)
Pada
praktikum pemeriksaan arsen pada sampel makanan yaitu udang yang dibeli disebuah pasar tradisional
menghasilkan bahwa sampel tersebut
positif mengandung arsen. Hal ini ditunjukan pada hasil Arsenic test yang warnanya berubah
dari putih menjadi kekuningan .Kadar arsen sebesar 0,02 mg/L.
Berdasarkan
SNI 7387:2009 tentang Batas Maksimum CemaranLogam Berat dalam Pangan menyatakan
bahwa kadar maksimum arsen dalam Ikandan produk perikanan termasuk moluska,
krustase dan ekinodermata serta amfibi danreptil sebesar 1mg/kg (mg/kg = mg/L).
Apabila dibandingkan dengan peraturan tersebut, maka kandungan arsen dalam uji rekayasa arsen pada
sampel udang tidak melebihi kadar maksimum yang telah ditetapkan, sehingga
tergolong aman.Meskipun kuantitas arsen pada udang tersebut sedikit, apabila
dikonsumsi secara terus-menerus akan mengakibatkan racun berakumulasi didalam
tubuh dan akan mengakibatkan dampak kesehatan bagi konsumennya.
2.
Timbal (Pb)
Pada praktikum pemeriksaan timbal
pada sampel makanan yaitu pukis yang dibeli disebuah pasar tradisional
menghasilkan bahwa sampel tersebut positif mengandung timbal . Hal ini
ditunjukkan pada hasil pemeriksaan menggunakan Spectroquant
nova 60, kadar timbal sebesar 7,38 mg/L.
Berdasarkan SNI 7387:2009 jumlah
kadar timbal yang ditentukan yaitu 1,0 mg/kg , jadi sampel pukis tersebut tidak
layak untuk dikonsumsi karena telah melebihi standar kadar timbal, dan , apabila dikonsumsi secara terus-menerus akan mengakibatkan
racun berakumulasi didalam tubuh dan akan mengakibatkan dampak kesehatan bagi
konsumennya.
BAB
V
KESIMPULAN
Pemeriksaan logam berat Pb dan As
pada makanan sangat berguna untuk mengetahui kandungan timbal dan arsen pada
makanan yang sering dikonsumsi , berdasarkan pemeriksaan logam berat dan arsen
pada sampel makanan yang didapatkan dari pasar tradisonal menunjukkan bahwa
sampel udang menunjukkan mengandung arsen dengan jumlah 0,02 mg/L dan tidak
melebihi standar berdasarkan SNI 7387:2009 , dan
sampel pukis menunjukkan mengandung arsen dengan jumlah 7,38 mg/L dan telah
melebihi batas standar berdasarkan SNI 7387:2009.
DAFTAR PUSTAKA

terimah kasih bermanfaat sist
BalasHapussangat bermanfaat gun...
BalasHapusHai bella, kita sekelompok kan ? Selain timbal dan arsen, apa kah logam berat yg lain juga dpt mencemari makanan yg lain lalu melalui apa saja pencemar tersebut hingga sampai pada makanan ?
BalasHapusArigato
Iya mba Yoss, Selain Pb dan As ,apakah masih ada logam berat yg dpt mncemari lingkungan? jawabannya, tentu saja ada, masih banyak malahan, contohnya itu seperti Hg , Hgadalah salah satu trace element yang mempunyai sifat cair pada temperatur ruang dengan spesifik gravity dan daya hantar listrik yang tinggi. Diantara berbagai macam logam berat, merkuri digolongkan sebagai pencemar paling berbahaya.Terdapatnya merkuri di lingkungan perairan disebabkan kegiatan perindustrian dan kegiatan alam.
HapusMakasih, referensinya sangat membantu
BalasHapusMau bertanya kak, apa faktor yang membuat Arsen ada pada makanan ?
BalasHapusMau bertanya kak, apa faktor yang membuat Arsen ada pada makanan ?
BalasHapussilahkan saja dek , jdi pertanyaannya faktor yg mempengaruhi munculnya As pd makanan ? jawaban saya yaitu mungkin karena faktor lingkungan atau tingkat hygine yg rendah karena As itu tidak rusak oleh lingkungan, hanya berpindah menuju air atau tanah yang dibawa oleh debu, hujan, atau awan. Beberapa senyawa Arsen (As) tidak bisa larut di perairan dan akhirnya akan mengendap di sedimen. terima kasih pertanyaannya ^^
HapusAssalamualaikum Bella, Alhamdulillah laporannya sudah bagus pada analisa hasilnya mungkin bias dijelaskan penyebab sampel mengandung logam berat. Selain itu, saya ingin bertanya dampak seperti apa yang akan disebabkan As & Pb yang terakumulasi dalam tubuh ?
BalasHapussyukron :)
Walaikum salam ^^ , terima kasih sarannya , pertanyaannya apa dampak jika As dan Pb terakumulasi dalam tubuh ? ^^ jawabannya yaitu , jika As terakumulasi dalam tubuh akan menimbulkan dampak penyakit seperti penyakit gangguan kesehatan kronis, terutama kanker. Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat , Pb jika demikian akan menimbulkan dampak penyakit dan kerusakan kerusakan organ seperti ungsi kognitif, kemampuan belajar, memendekkan tinggi badan, penurunan fungsi pendengaran, mempengaruhi perilaku dan intelejensia, merusak fungsi organ tubuh, seperti ginjal, sistem syaraf, dan reproduksi, meningkatkan tekanan darah dan mempengaruhi perkembangan otak. Dapat pula menimbulkan anemia dan bagi wanita hamil yang terpajan timbal akan mengenai anak yang disusuinya dan terakumulasi dalam ASI. terima kasih pertanyaannya
HapusSetuju dengan pertanyaan Mukrim....Faktor lingkungan yang memungkinkan keberadaan logam Pb dan arsen pada sampel makanan yang diperiksa,secara spesifik menurut pengamatan kamu dilapangan apa saja??
BalasHapusDalam pembahasan tertulis" maka kandungan arsen dalam uji rekayasa arsen pada sampel udang tidak melebihi kadar maksimum yang telah ditetapkan".......praktikum yg dilakukan bukanlah uji rekayasa arsen pada sampel makanan,tetapi pemeriksaan kadar arsen pada sampel udang...
menurut pengamatan saya faktor yang mempengaruhi adanya AS dan Pb pada sampel karena lokasinya yang terlalu dekat dengan jalanan tempat kendaraan berlalu lalang dan aktiditas manusia yang menyebabkan As dan Pb mengendap pada makanan yang dijual dipinggir jalan karena As dan Pb itu tidak rusak oleh lingkungan, hanya berpindah menuju air atau tanah yang dibawa oleh debu, hujan, atau awan. Beberapa senyawa Arsen (As) timbal (Pb) tidak bisa larut di perairan dan akhirnya akan mengendap di sedimen.
Hapus